Workshop Pengembangan Kegiatan Vokasional Bagi Remaja di Manggarai Barat

Dunia kini tengah menghadapi krisis pengangguran kaum muda. Di sejumlah negara di seluruh dunia, risiko pengangguran pada kalangan remaja melebihi tiga kali lipat dibandingkan dengan orang dewasa. Upaya penciptaan lapangan kerja untuk remaja tidak hanya merupakan solusi yang memadai. Pada saat ini, remaja tidak hanya menghadapi kesulitan bahkan keberlanjutan sulitnya mendapatkan pekerjaan, tetapi juga kesulitan untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dan layak.

Remaja memiliki potensi energi, bakat, dan kreativitas yang merupakan aset berharga bagi perekonomian kita, yang tidak boleh diabaikan. Baik di tingkat global maupun di Indonesia, remaja, baik perempuan maupun laki-laki, memberikan kontribusi signifikan sebagai pekerja, pengusaha, dan konsumen produktif. Mereka juga berperan sebagai anggota masyarakat madani dan agen perubahan yang krusial. Tindakan yang dilakukan oleh remaja saat ini akan membentuk dasar bagi perkembangan ekonomi di masa depan.

Namun, ketidakcukupan pekerjaan yang layak dan berkelanjutan membuat remaja, beserta masyarakat di sekitarnya, menjadi sangat rentan. Krisis ketenagakerjaan pada kelompok muda bukan hanya merupakan bagian integral dari situasi ketenagakerjaan secara umum, tetapi juga memiliki dimensi khusus. Di Indonesia, tantangan yang dihadapi adalah menciptakan peluang pekerjaan untuk ribuan remaja yang memasuki pasar tenaga kerja setiap tahunnya. Selain itu, tantangannya juga melibatkan penemuan pekerjaan yang layak bagi kaum muda, terutama mereka yang bekerja di sektor pertanian atau sektor informal di perkotaan dengan upah yang lebih rendah.

Data statistik Kabupaten Manggarai Barat tahun 2022 memberikan pemahaman mendalam mengenai tingkat pengangguran, jumlah angkatan kerja, dan tingkat partisipasi kerja. Pada tahun 2021, terdapat peningkatan tingkat pengangguran dari 3,72% pada tahun 2020 menjadi 4,94%. Sementara itu, tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami penurunan signifikan dari 78,52% pada tahun 2020 menjadi 73,18% pada tahun 2021.

Analisis lebih lanjut mengenai data Dependency Ratio menunjukkan bahwa rata-rata tingkatnya mencapai 46,60% di Kabupaten Manggarai Barat. Fakta ini mencerminkan beban ekonomi yang cukup tinggi pada penduduk usia produktif, di mana mereka harus mendukung lebih banyak individu yang tidak produktif secara ekonomi.

Dalam konteks penjabaran data angkatan kerja menurut usia, dapat dilihat bahwa rata-rata tingkat partisipasi angkatan kerja usia 18-29 tahun hanya mencapai 43%. Sementara itu, rata-rata angkatan kerja usia 30-50 tahun menunjukkan tingkat partisipasi yang relatif tinggi, mencapai 74,95%. Di sisi lain, rata-rata angkatan kerja usia 51-61 tahun menunjukkan tingkat partisipasi mencapai 77,06%.
Data ini sebagai gambaran komprehensif tentang dinamika ekonomi Kabupaten Manggarai Barat, menyoroti perubahan dalam tingkat pengangguran, partisipasi angkatan kerja, dan distribusi partisipasi kerja menurut rentang usia. Kondisi yang ada menunjukkan bahwa kekurangan pekerjaan yang memadai sangat terasa di Kabupaten Manggarai Barat. Oleh karena itu, melalui kerjasama antara Gugah Nurani Indonesia Manggarai Barat CDP dan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi, dan UKM Manggarai Barat, telah menginisiasi sebuah Workshop Pengembangan Vokasional. Workshop ini menjadi bagian integral dari upaya untuk merangsang minat kewirausahaan di kalangan remaja dan pemuda berusia 18-30 tahun di sekolah-sekolah lanjutan atas dan desa-desa di wilayah yang menjadi fokus dukungan dari Gugah Nurani Indonesia Manggarai Barat CDP.

Hal ini sejalan dengan salah satu Rencana Strategis Jangka Menengah dan jangka Panjang Gugah Nurani Indonesia, yaitu: Increased Entrepreneurial Skills Among Youth In The Community. Salah satu kegiatanya adalah melalui peningkatan kapasitas soft skill dan hard skill melalui Vocational Training yang akan bermitra dengan Lembaga Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait lainnya bagi lulusan sekolah menengah atas yang tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi dan anak-anak putus sekolah. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda memasuki pasar kerja melalui kerjasama dengan perusahaan dan mempersiapkan anak menjadi wirausaha yang berkualitas.

Kegiatan ini sudah dilaksanakan di Manggarai Barat. Mulai dari tanggal 07 November 2023 hingga 02 Desember 2023 pada 6 tempat, yaitu SMKN 1 Kuwus, SMAN 1 Kusu, Desa Compang Suka, Desa Pangga, Desa Suka Kiong, dan Desa Golo Pua.

Banyak anak menyatakan setelah selesai dari sekolah lanjutan atas akan memilih untuk bekerja walaupun mereka masih belum menentukan sektor pekerjaan yang mereka inginkan. Pemerintah Desa juga cukup responsif terhadap tantangan pekerjaan bagi kaum muda.



Melihat beberapa gambaran di atas, upaya semua pihak dalam menekan jumlah pengangguran pada angkatan kerja produktif menjadi tantangan semua pihak. Karena itu beberapa langkah startegis perlu segera dilakukan, yaitu:
  1. Penciptaan kesempatan kerja baru dengan penguatan dan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di desa
  2. Memperkuat unit usaha Badan Usaha Milik Desa sebagai motor penggerak ekonomi di desa.
  3. Peningkatan keahlian tenaga kerja melalui pelatihan-pelatihan berbasis kompetensi di Balai Latihan Kerja.
  4. Penguatan sistem informasi pasar kerja yang terbuka.
  5. Memperkuat sektor pertanian dan peternakan di desa sebagai penyanggah kebutuhan pariwisata di Labuan Bajo.
  6. Menumbuhkan spot-spot wisata baru sesuai potensi desa sebagai bagian dalam menumbuhkan semangat kewirausahaan di desa.

Subscribe to our newsletter
for news and updates