Seperti banyak keluarga miskin lainnya, Elin dan keluarganya sulit memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan. Ibunya, yang hanya bekerja sebagai buruh cuci, harus berusaha keras untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Selain itu, Elin memiliki seorang adik laki-laki yang juga masih bersekolah di SMP. Dalam situasi ini, biaya pendidikan menjadi salah satu hal yang sulit dijangkau.
Namun, dalam kegelapan yang menyelimuti hidup mereka, ada cahaya harapan yang datang melalui Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI). Yayasan ini memberikan dukungan kepada Elin sebagai salah satu anak yang di sponsori oleh mereka hingga ia mencapai usia dewasa. Melalui program-program seperti Health Check Up (HCU), Educational Material Support (EMS), dan Provide Hygiene Kit yang diadakan setiap tahunnya, GNI membantu memastikan Elin dan anak-anak sponsor lainnya mendapatkan akses kesehatan dan perlengkapan sekolah yang mereka butuhkan.
Selain itu, GNI juga memberikan modal awal senilai Rp. 1.000.000,- kepada keluarga Elin dalam bentuk barang yang dibutuhkan untuk membuka usaha rujak dan mi pecal. Dengan harapan bisa mengubah nasib mereka, Elin dan Ibunya dengan penuh semangat memulai usaha tersebut. Meskipun mereka menyadari bahwa mencari pelanggan tidaklah mudah, mereka berkomitmen untuk tidak menyerah begitu saja.
Minggu demi minggu, usaha rujak dan mi pecal keluarga Elin mulai berkembang. Dampaknya sangat signifikan bagi mereka, karena usaha ini membantu Ibunya dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari termasuk biaya sekolah Elin dan adiknya. Melalui usaha ini, Ibunya dapat meninggalkan pekerjaan sebagai buruh cuci di rumah-rumah orang dan lebih fokus dalam mengurus anak-anaknya sambil menjalankan usaha.
Tidak hanya memberikan dampak materil, program GNI juga memberikan dampak emosional yang kuat bagi Elin dan adiknya. Dengan adanya harapan untuk terus bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak, Elin dan adiknya merasa senang dan termotivasi. Mereka berkomitmen untuk melanjutkan pendidikan mereka hingga ke perguruan tinggi, dengan harapan dapat mengubah nasib keluarga mereka dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Kisah inspiratif Elin Siti Marlina memberikan kita pelajaran berharga tentang kekuatan tekad dan kemampuan manusia untuk mengubah takdir. Meskipun dihadapkan pada keterbatasan ekonomi dan kehilangan ayah, Elin dan Ibunya tidak menyerah pada keadaan tersebut. Mereka memutar otak, mencari solusi, dan dengan dukungan GNI, mereka berhasil membangun usaha yang memberikan harapan dan kemandirian bagi keluarga mereka.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengatasi kemiskinan dan membuka pintu menuju masa depan yang lebih baik. Dengan akses pendidikan yang diberikan oleh GNI, Elin dan adiknya memiliki peluang untuk meraih impian mereka dan mengubah nasib keluarga mereka.
Ketika kita menghadapi tantangan dalam hidup, jangan pernah menyerah. Seperti yang ditunjukkan oleh Elin dan Ibunya, kesabaran, ketekunan, dan semangat pantang menyerah adalah kunci untuk mengatasi rintangan dan mencapai tujuan yang diimpikan.
Dengan menyadari potensi dan kemampuan yang ada dalam diri kita, kita dapat meraih impian kita, mengubah takdir, dan memberikan inspirasi bagi orang lain di sekitar kita. Elin Siti Marlina telah menunjukkan kepada kita bahwa tak ada batasan yang tidak dapat kita atasi jika kita memiliki keyakinan dan tekad yang kuat.
Ditulis oleh: Aulia Rizky Ramadhani (ChDF Medan Belawan CDP)
Diedit oleh: Tim FD