Pertemuan Tahunan Pemangku Kepentingan di Yogyakarta CDP

Pada bulan Februari tahun 2023, Yogyakarta Community Development Project (CDP), salah satu wilayah dampingan Gugah Nurani Indonesia (GNI) melaporkan capaian proyek tahunan kepada seluruh pemangku kepentingan yang menjadi mitra dalam menjalankan siklus proyek.

Kegiatan ini  dilakukan setiap tahun sejak pertama kali beroperasi di tahun 2011 sebagai bentuk pertanggungjawaban dan transparansi publik terhadap kinerja GNI dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk pemenuhan hak anak. Ini sesuai dengan core values GNI, yakni untuk menjamin keberlanjutan (sustainability), penyebaran kesadaran akan pemenuhan hak anak (child rights), mendorong semua pihak untuk hidup bersama dalam harmoni (harmonization), mendorong partisipasi relawan lokal dan masyarakat dampingan untuk pengembangan komunitas (participation), mendorong para mitra untuk bekerja bersama dalam mencapai kesejahteraan masyarakat (partnership), menjamin akuntabilitas dan transparansi laporan proyek terhadap publik (transparency), serta mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam kerja – kerja GNI (sharing values).



Kegiatan ini diselenggarakan di Balai Kalurahan Pendoworejo. Turut hadir para pemangku kepentingan Pemerintah Kalurahan Pendoworejo, Panewu (Camat) Girimulyo, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Kepala Puskesmas Girimulyo I, Ketua Lembaga Pendidikan Perkoperasian Wilayah D.I Yogyakarta, perwakilan dari Dinas Koperasi dan UKM D.I Yogyakarta dan Kab. Kulon Progo, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kab. Kulon Progo, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Kulon Progo, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Kulon Progo, Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Kulon Progo, beserta mitra pemberdayaan masyarakat Yogyakarta CDP, yakni Komite Perlindungan Anak Kalurahan Pendoworejo, Koperasi Mitra Sejahtera Pendoworejo, Kelompok Bisnis Mbok Daya, dan para kader kesehatan.

Lurah Pendoworejo mengucapkan apresiasi kepada GNI atas kontribusi dalam pembangunan di wilayah Kalurahan Pendoworejo yang hampir mencakup semua sector. Panewu Girimulyo menyampaikan berkat kontribusi dari berbagai pihak saat ini Kalurahan Pendoworejo termasuk dalam kemiskinan ekstrim terendah dari tiga kalurahan lain di Kapanewon Girimulyo. Dilanjutkan pemaparan visi dan misi GNI, pencapaian kegiatan Yogyakarta CDP di tahun 2022 dan rencana kegiatan di siklus berikutnya yang dimulai dari tahun 2023 hingga 2027 oleh Tiara sebagai Manajer Yogyakarta CDP.

Yosfialdi sebagai Manajer Design, Monitoring, and Evaluation (DME) menyampaikan hasil endline survey dan evaluasi dampak dari kegiatan Yogyakarta CDP di siklus proyek yang berfokus pada sektor ekonomi dan sektor kesehatan. Hasil pengukuran akhir menunjukkan adanya perubahan positif pada sektor kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan anak balita dan perilaku sanitasi orangtua. Observasi yang dilakukan pada Kartu Menuju Sehat (KMS) menunjukkan adanya penurunan persentase anak kurang gizi sebesar kurang lebih 5%. Selain itu, secara umum persentase orangtua yang mengatakan anak mereka menderita penyakit menular TBC dan ISPA, juga telah menurun terutama ISPA yang turun hingga 50%.

Pada aspek sanitasi, yaitu kepemilikan jamban meningkat dari 93% ke 97%. GNI masih terus mendukung upaya peningkatan persentase kepemilikan toilet dengan jamban melalui dukungan pembangunan toilet ramah anak dan perempuan bagi 57 keluarga anak dukungan di akhir tahun 2022.
 












Di sektor ekonomi, Yogyakarta CDP sudah membentuk dua kelompok usaha, yakni Kelompok Usaha Mbok Daya dan Koperasi Mitra Sejahtera Pendoworejo (KMSP). Mbok Daya merupakan salah satu cara pemberdayaan ekonomi kelompok perempuan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para ibu dalam menjalankan usaha untuk meningkatkan pendapatan dan mendorong relasi gender yang seimbang di dalam keluarga. Eksistensi KMSP mendorong pengembangan usaha melalui pinjaman modal. Kedua kelompok usaha secara umum mengalami pertumbuhan yang positif dilihat dari penjualan kotor dan pertumbuhan arus kas dan modal.

Kegiatan ini mendorong para peserta untuk berkomitmen agar praktik baik ini dapat dijaga keberlanjutannya. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kulon Progo, dr. Sri Budi Utami, juga memberikan penekanan, “Biasanya kalau ada bantuan tidak ada bekasnya. Makanya yang paling penting adalah apa yang harus dilakukan saat GNI tidak bekerja lagi di sini. Siapa yang akan melanjutkan”. Berbagai apresiasi, masukan, dan kesediaan bekerjasama dari peserta memberikan semangat bagi GNI dan semua pihak untuk terus bersinergi dalam membangun masyarakat yang lebih mandiri, khususnya dalam upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak.

Dapatkan banyak keuntungan