Published 24 Mei 2023
Bergerak Bersama Kurangi Stunting di Kecamatan Semampir, Surabaya
Surabaya Wonokusumo CDP telah melakukan upaya pengurangan stunting pada anak di bawah lima tahun melalui penguatan kepada ibu dari balita, ibu hamil dan kader kesehatan di wilayah Kecamatan Semampir, Surabaya melalui sejak April 2022 hingga Maret 2023. Rangkaian kegiatan yang dilakukan dimulai dari pertemuan koordinasi, pelatihan untuk kader, sosialisasi pada ibu balita dan ibu hamil, pembuatan media informasi dan edukasi melalui televisi, juga monitoring dan replikasi program.
Dari rangkaian program stunting tersebut, beberapa tantangan dihadapi mulai dari proses perizinan dan pengambilan data anak pra stunting di Dinas Kesehatan. Tantangan lainnya datang dari masyarakat yang membandingkan pemberian bahan makanan dari pemerintah kota yang siap saji dengan bahan dari Gugah Nurani Indonesia yang harus dimasak sendiri. Saat penimbangan balita dan ibu hamil di Puskesmas, beberapa Ibu tidak hadir karena Ibu hamil merasa Lelah (usia kandungan rata-rata masuk di trimester ketiga) dan ada kesibukan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Sehingga banyak data penimbangan yang tidak komplit.
Namun, tidak sedikit juga keberhasilan dalam upaya ini, yaitu dukungan dan kerja sama yang baik dari seluruh stakeholder, diantaranya tim akademisi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Camat, Lurah dan Kepala Puskesmas di wilayah Kecamatan Semampir. Kerja sama yang baik juga datang dari kader kesehatan, tukang sayur, ibu balita, dan ibu hamil. Hingga akhirnya di akhir proyek, juga dilakukan proses replikasi program dan dukungan pembuatan MoU oleh pemerintah Kota Surabaya dan dukungan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya.
Replikasi program upaya pengurangan stunting dilakukan di wilayah Kecamatan Kenjeran, sebagai wilayah tetangga dari Kecamatan Semampir. Gugah Nurani Indonesia berkoordinasi dengan tim PKK Kota Surabaya, BappedaLitbang, Bagian Hukum, DP3A, Sekda serta beberapa pihak terkait. Melalui MoU atau kerja sama antara Pemerintah Kota Surabaya dan Gugah Nurani Indonesia diharapkan menjadi payung hukum dalam sinergi yang lebih kuat untuk mengimplementasi program - program terkait perlindungan anak dan pemberdayaan masyarakat di Kota Surabaya.
Hasil akhir monitoring balita pra stunting setelah mendapat intervensi dari Gugah Nurani Indonesia, menunjukkan bahwa dari 129 anak balita terdapat 58% kenaikan berat badan pada 75 anak balita yang diintervensi dengan pemberian bahan makanan. Sementara untuk intervensi program pada ibu hamil di 5 kelurahan Kec. Semampir, Surabaya, dengan total 68 orang dari 5 kelurahan (Wonokusumo, Ujung, Pegirian, Sidotopo dan Ampel) menunjukkan bahwa 31?ri ibu hamil meningkat gizinya, meskipun ada yang tidak naik karena beberapa data tidak lengkap sehingga efektivitas intervensi tidak dapat diukur secara valid serta kemungkinan terdapat error saat pengukuran, karena kenaikan berat badan sangat berlebih.
Dalam upaya pengurangan stunting ini, tentu Gugah Nurani Indonesia sangat menekankan pada upaya partisipasi aktif dari masyarakat sendiri serta dukungan penuh dari pemerintah dan stakeholder terkait agar mereka memahami latar belakang masalah, bergerak menanganinya dan menikmati hasilnya secara bersama bahwa anak-anak tumbuh dan berkembang secara sehat baik secara fisik dan mentalnya.
Dapatkan banyak keuntungan