Menavigasi tantangan-tantangan ini membutuhkan pendekatan yang proaktif dan terencana, termasuk investasi dalam pelatihan, teknologi, dan pengembangan kapasitas internal. Dukungan dari pemerintah, lembaga keuangan, dan organisasi non-profit juga penting untuk membantu kelompok usaha mengatasi hambatan-hambatan ini dan mencapai potensi penuh mereka.
Pada tanggal 27-29 Juni 2024, telah dilakukan bimbingan dan penyuluhan keamanan pangan bagi 11 anggota kelompok usaha sektor riil di Desa Golo Pua, remaja dan masyarakat luas yang ada dengan total partisipan 25 orang di Desa Golo Pua. Bimbingan dan penyuluhan ini mencakup serangkaian pelatihan dan penerapan standar serta praktik terbaik untuk memastikan bahwa setiap tahap dalam proses produksi makanan, dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan akhir, mematuhi peraturan kesehatan dan keselamatan. Kegiatan ini diselenggarakan selama 3 hari efektif.
Pada hari pertama dilakukan pre-test, materi Peraturan Perundang-undangan di Bidang Pangan untuk IRTP, Keamanan dan Mutu Pangan, Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dan Label Keamanan Pangan.
Pada hari kedua materi yang disampaikan, yaitu Teknologi Pengolahan Pangan Tepat Guna untuk PIRT, Kemasan Pangan, Penerapan CPPOB, SSOP IRTP, Teknis Pendampingan dalam Rangka Pemberian SPP IRT, Pengenalan Bahan praktek dan persiapan praktek dan Post Test. Dari hasil pre-test dan post-test dapat dilihat adanya peningkatan pemahaman peserta dalam mengikuti seluruh agenda bimbingan dan penyuluhan ini.
Pada hari ketiga dilakukan praktek pembuatan Sambal Crispy dan Sari Jahe Gula Aren Rembah. Dua produk ini akan menjadi produk unggulan kelompok ini dengan Branding Dapur D’GP.
Kegiatan pelatihan ini juga dihadiri oleh Kepala Desa Golo Pua, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Golo Pua dan Sekretaris Desa Golo Pua. Dalam sambutannya Kepala Desa Golo Pua memberikan apresiasi kepada Gugah Nurani Indonesia yang tetap memberikan perhatian yang besar dalam upaya peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat di Desa Golo Pua dengan berbagai program yang langsung tepat sasaran dan dimanfaatkan oleh masyarakat kecil di pedesaan. Disamping itu, Kepala Desa juga memberikan apresiasi kepada kelompok Usaha Cabe Krispy Desa Golo Pua yang bisa cepat menangkap peluang dalam mengembangan usaha dari pertanian hortikultura khususnya cabe dengan meningkatkan kualitas nilai jual cabe. Kondisi ini akan bisa memotivasi para petani hortikultura untuk lebih giat dalam mengembangkan usaha cabe yang sudah berjalan.
Fasilitator dalam pelatihan ini adalah Ibu Dafrosa Mariana Welapau dan Ibu Partisia F. Jinus yang adalah Tenaga penyuluh keamanan pangan dan Pengawas Pangan Kabupaten Manggarai Barat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat beserta Ibu Sabatia Parsilena yang adalah seorang penggiat kuliner.
Aspek-aspek utama yang diajarkan meliputi:
- Pemilihan dan Pengolahan Bahan Baku: Memastikan bahan baku yang digunakan bebas dari kontaminan dan diolah dengan cara yang benar untuk menghindari kerusakan.
- Sanitasi dan Higiene: Mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan produksi dan peralatan yang digunakan.
- Pengawasan Suhu: Menjelaskan bagaimana pengaturan suhu yang tepat selama penyimpanan dan pengolahan dapat mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya.
- Pengemasan dan Penyimpanan: Menginstruksikan cara pengemasan yang aman dan metode penyimpanan yang tepat untuk memperpanjang umur simpan produk tanpa mengorbankan kualitas
Dengan penerapan teknik keamanan pangan yang baik, kelompok usaha produktif di desa dapat meningkatkan kualitas produknya melalui beberapa cara:
- Meningkatkan Kepercayaan Konsumen: Produk yang aman dan berkualitas tinggi akan meningkatkan kepercayaan konsumen. Konsumen cenderung lebih setia dan bahkan merekomendasikan produk kepada orang lain ketika mereka yakin akan keamanan dan kualitasnya.
- Meminimalkan Risiko Kesehatan: Dengan mengurangi risiko kontaminasi dan penyakit yang ditularkan melalui makanan, Kelompok Usaha menghindari potensi kerugian besar baik dari segi finansial maupun reputasi.
- Memenuhi Standar Regulasi: Penerapan standar keamanan pangan memungkinkan Kelompok Usaha memenuhi persyaratan regulasi yang mungkin menjadi prasyarat untuk memasuki pasar yang lebih luas, termasuk ekspor.
- Inovasi Produk: Dengan pemahaman mendalam tentang keamanan pangan, Kelompok Usaha dapat lebih percaya diri dalam mengembangkan varian produk baru yang inovatif tanpa mengkhawatirkan aspek keselamatan konsumen.
Usaha kelompok ini merupakan lanjutan dari program pengembangan hortikultura, khususnya cabe organik, yang juga telah dikembangkan dengan cukup maksimal oleh para petani di Desa Golo Pua. Program ini telah memberikan pelatihan dan dukungan kepada petani lokal dalam menanam cabe dan sayuran organic lainnya dengan metode yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Keberhasilan program hortikultura ini telah menjadi dasar yang kuat bagi pengembangan produk-produk olahan Sambal Crispy. Dengan demikian, melalui komitmen yang kuat untuk memperkuat usaha kelompok di desa yang produktif dan memanfaatkan keberhasilan program hortikultura cabe organik, Gugah Nurani Indonesia Manggarai Barat CDP terus berupaya menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, memberdayakan masyarakat, dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat di desa.
Diedit oleh: Tim FD