Global Youth Network: Menginformasikan Anak-anak Mengenai Perubahan Iklim dan Menginspirasi Mereka untuk Melakukan Aksi Nyata.

Perubahan iklim akhir-akhir ini menjadi perbincangan banyak orang. Perubahan iklim dapat memberikan dampak negatif terhadap kehidupan sosial masyarakat termasuk anak-anak. UNICEF (2022) menyatakan pada 2050, seluruh anak di dunia, akan mengalami gelombang panas dalam frekuensi yang tinggi terlepas dari keberhasilan dunia dalam mewujudkan ‘skenario emisi gas rumah kaca pada tingkat rendah’ ataupun ‘skenario emisi gas rumah kaca pada tingkat amat tinggi’.

Hal ini dapat menimbulkan penyakit pada anak-anak, seperti gangguan pernapasan kronis dan penyakit lainnya serta mempengaruhi lingkungan tempat tinggal, seperti menurunnya kuantitas dan kualitas air minum dan curah hujan yang tinggi. Untuk itu diperlukannya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.

Kegiatan Global Youth Network (GYN) diinisiasi oleh Good Neighbors International merupakan langkah dalam adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim bagi anak-anak. Dilaksanakan melalui online video conference dengan melibatkan sekitar 200-an anak dari berbagai negara diantaranya Korea Selatan, Rwanda, Kyrgyz Republic, Mongolia, Ethiopia, Bangladesh, Kenya, Vietnam, Cambodia, Tajikistan, Mozambique, Malawi, Uganda, Philippines dan Indonesia. Perwakilan dari Good Neighbors Indonesia, yaitu Surabaya Wonokusumo CDP, Deli Serdang CDP dan Bogor Cileuksa CDP. 

Kegiatan ini dibagi menjadi 3 sesi, yaitu Pendalaman materi SDGs dan climate crisis, dimana terdapat pendamping di masing-masing negara, matching group, yang mempertemukan anak-anak dari beberapa negara, serta closing ceremony yang memberikan penghargaan kepada partisipan dan penampilan tari dari beberapa negara. 

Kegiatan ini dibagi dalam 2 kelompok umur, yaitu Sekolah Dasar (usia 9-12 tahun) dan Sekolah Menengah Pertama (usia 13-15 tahun).

Tujuan kegiatan:

  1. Menginformasikan SDGs dan contoh pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari
  2. Menginformasikan terkait perubahan iklim dan dampaknya
  3. Menciptakan konektivitas yang baik antara anak-anak yang tinggal di berbagai negara untuk menumbuhkan kepedulian terhadap perubahan iklim
  4. Menumbuhkan rasa saling menghargai perbedaan, baik perbedaan warna kulit, bahasa, dan budaya 
  5. Merangsang daya imajinasi anak-anak untuk berpikir secara global dan luas




Kesimpulan pada sesi matching group, yaitu:

  1. Sumber daya dengan mengajak teman-teman mereka melakukan penggalangan dana untuk champaign perubahan iklim dan membantu rekan yang kurang mampu dengan cara menjual hasil fotografi.
  2. Inovasi melalui teknologi dengan memanfaatkan lahan sempit untuk menanam tanaman, mengubah bahan residu bubuk kopi, atau penggunaan pupuk organik.
  3. Aksi menggunakan tumbler dan kotak makan, menanam pohon, memisahkan sampah organik dan anorganik, dan melakukan kampanye pengurangan jejak karbon. Di beberapa negara, anak-anak membiasakan diri menggunakan transportasi umum atau sepeda. 


Zio adalah salah satu anak dari Deli Serdang yang sangat senang berkenalan dan juga belajar tentang makanan dan pakaian tradisional Korea Selatan serta memahami pentingnya menghemat listrik pada kegiatan GYN.
Eka Rizqiah yang merupakan siswi kelas 7 SMPN 27 Surabaya juga senang menjadi bagian dari kegiatan GYN. Ia belajar SDGs, perubahan iklim, dan bertemu teman dari berbagai negara secara online.











Keaktifan anak-anak dalam kegiatan dan komitmen untuk melakukan aksi nyata melawan perubahan iklim menunjukkan bahwa mereka memiliki niat dan keinginan dalam menjaga lingkungan. Mereka mengharapkan dan mengajak para pemimpin dunia serta seluruh warga dunia dengan membawa slogan “We Connect We Change” yang berarti menjalin hubungan yang baik dan saling terkoneksi untuk memberikan dampak perubahan yang lebih baik bagi bumi rumah kita bersama.

Dapatkan banyak keuntungan