Emergency Response by Gugah Nurani Indonesia After the Eruption of Mount Lewotobi

Erupsi Gunung Lewotobi


Gunung Lewotobi laki-laki mengalami erupsi pada 3 November 2024 pukul 23.57 WITA. Letusan terjadi dengan amplitufo maksimum 47,3 mm dan durasi kurang lebih 24 menit 10 detik. Setelahnya terdapat letusan susulan dengan kekuatan yang lebih kecil pada 03.34 dan 02.24.

Kabar duka akibat bencana ini bukan yang pertama di 2024, pada september lalu bencana gempa terjadi di Kabupaten Bandung. Namun, Gunung Lewotobi baru kali ini mengalami erupsi lagi dalam 11 tahun terakhir. 

Berdasarkan data per tanggal 17 November 2024, terdapat 10 orang meninggal dunia, 33 orang mengalami luka bakar, dan 64 orang luka-luka pada bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. 
 

Sektor Terdampak


Tak hanya memakan korban jiwa erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki ini juga berdampak pada beberapa sektor penting, seperti sumber air dan fasilitas sanitasi yang tercemar oleh abu vulkanik. Akibatnya masyarakat terdampak kekurangan air bersih. 

Sektor perekonomian juga terkena imbas dari bencana ini, sumber mata pencaharian seperti ladang, kebun, dan tanaman warga yang menjadi sumber mata pencaharian juga ikut tercemar. Sehingga, berisiko gagal panen. Bahkan, hewan-hewan ternak milik warga juga berpotensi mati. 

Kesehatan masyarakat juga terancam, banyak warga mengalami cedera dan berpotensi terinfeksi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Selain itu, banyak layanan publik dan sekolah yang terbakar, tertutup abu vulkanik, dan runtuh sehingga harus ditutup dan berhenti beroperasi untuk sementara. 
 

Emergency Response Gugah Nurani Indonesia


Gugah Nurani Indonesia (GNI) menurunkan Emergency Response Team (ER Team) ke lapangan sejak 16 November 2024 lalu. Pada awal kedatangan, ER Team GNI melakukan kunjungan ke beberapa titik pengungsian dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Koordinator Camp. 

Dari 16 November - 17 November 2024, terdapat 5 Posko yang telah dikunjungi, yaitu Posko Tenawahang, SDI Bokang, Bokang Wolomatang, Kobasoma, dan Konga. Total pengungsi pada 5 Posko yang sudah dikunjungi  adalah 4.066 jiwa. Dari total tersebut di antaranya terdapat 814 anak-anak, 245 balita, 53 bayi, 491 lansia, 27 disabilitas, 22 ibu hamil, dan 76 ibu menyusui. 

Sebagai bentuk komitmen GNI dalam pemenuhan hak anak, setelah melakukan kunjungan 4 Posko di awal kedatangan, GNI berencana melakukan pendampingan psikososial. Kegiatan tersebut akan ditujukan pada anak-anak terdampak di beberapa titik lokasi pengungsian.

Tunggu kabar selanjutnya dari kami. GNI akan terus meng-update info terbaru kegiatan kami selama di sana. Jangan lupa Follow akun Instagram GNI, untuk info ter-update. 

Baca juga:

Bantuan Psikososial Anak Pasca Gempa Kabupaten Bandung

Proses Penandatanganan E-Classroom Transformation Project: Siap Dukung Pembelajaran Digital Balikpapan

Ditulis oleh: Tim FD